Menolak Lupa Dengan Therapy Menulis

Desember 01, 2017

Berapa lama anda bisa mengingat sebuah kenangan?



Bertahun - tahun yang lalu, saya lebih memilih menyimpan sebuah kenangan dalam catatan diary singkat atau menyimpan koleksi foto - foto kenangan. Buat apa menuliskan detail sebuah perjalanan atau pendapat saya tentang sesuatu, toh yang baca cuma diri sendiri. Dan dengan melihat foto, simbol atau catatan singkat saja juga bakalan ingat peristiwanya.

Namun asumsi ini akhirnya terpatahkan juga. Beberapa waktu yang lalu ketika saya menemukan kembali diary lama dan melihat segala goresan di dalamnya, saya akhirnya BINGUNG dan LUPA sendiri, ini tentang apa ya?

Pernah pula saya membaca kembali koleksi tulisan lama yang tersimpan rapi di folder laptop yang telah lama tidak dibuka. Terheran - heran sendiri jadinya, ini saya yang nuliskah? Kok keren ya pembahasannya, karena dilengkapi data penelitian yang dulu iseng - iseng saya lakukan.

Lalu...

Bagai disiram air ditengkuk dan kesentrum listrik, terbukalah kesadaran untuk kembali MENULIS. Ya menulis semua yang ada di otak yang complicated ini. Ntah ada yang baca atau tidak sudah tidak peduli lagi. Pokoknya nulis, karena menulis ternyata salah satu bentuk therapy emosional yang efektif.

Apa saja manfaat menulis untuk perkembangan kepribadian kita?

1. Mengurangi Beban Pikiran

Apa yang kita pikirkan apa yang kita rasakan, bisa tersampaikan sendiri. Bisa dipindahkan ke dalam untaian kata. Sehingga yang sukar tersampaikan dan tersimpan di hati dapat tersampaikan. Anda akan merasa lega setelah menyelesaikan kalimat terakhir.

2. Pengingat Sebuah Kenangan

Akui saja keterbatasan daya ingat kita. Apalagi kalau sudah faktor U kan. Sudah banyak lupanya daripada ingatnya. Anda rela kalau pengetahuan yang sudah anda cari bertahun - tahun menguap begitu saja? Apalagi kalau sudah tertimpa STRES yang ibaratnya virus d komputer, lupa dah semuanya.

3. Meningkatkan Kecerdasan

Kok bisa? Lah bisa dong..
Merangkai kata hingga menjadi untaian kalimat sampai menjadi kumpulan paragraph itu butuh kecerdasan loh. Kecerdasan anda pun akan terlihat dari tulisan - tulisan yang anda lihat. Ketika membaca tulisan - tulisan lama saya, terkadang saya geleng - geleng sendiri. Kok pola pikir saya seperti itu ya dulu.


Yah.. manusia bukan makhluk yang statis. Kita berkembang, kita beradaptasi dan kita berubah. Semua proses ini bila tersimpan rapi dalam bentuk tulisan akan menjadi sebuah warisan yang menarik untuk generasi kita selanjutnya.

Bagaimana memulai Therapy Menulis ini?

1. Manfaatkan Media Yang Ada

Anda tidak perlu repot - repot bawa buku catatan kemana - mana. Cukup pakai HP anda saja, yang rata - rata sudah android kan. Nah manfaatkan fitur Note di HP anda. Dan mulailah menulis disana.

2. Tulis Apa Yang Anda Rasa - Pikirkan - Inginkan

Kendala menulis terbesar bagi setiap orang itu adalah TIDAK ADA bahan. Tidak tahu mau menulis apa. Sama seperti saya yang kadang - kadang nge blank sendiri. Padahal semua hal bisa ditulis.

Anda marah, anda sedih, anda mau ini itu, anda protes, tulis saja semua itu. Dan yang paling penting tulis IDE - IDE yang kadang muncul tiba - tiba, PENTING.

3. Lakukan Tiap Hari Mulai Dari Sekarang

Tidak perlu menunggu lama untuk memulainya. Setelah anda membaca tulisan ini, mulailah menulis sesuatu. Apa yang terlintas dalam pikiran anda tuliskan. Dan rasakan manfaatnya suatu hari nanti.

Tulisan ini saya hadiahkan kepada anda semua, yang sedang mengisi hati dengan ilmu - ilmu yang bermanfaat.

Semoga bermanfaat,
Batam, 1 Desember 2017
Bertepatan dengan
Maulid Nabi Muhammad SAW

Ade Jamil Himawan
( Coach Ade )
FB/IG: adejamil
WA: 0813 6433 3576


You Might Also Like

4 komentar