Ketemu dengan peserta seminar yang tidak berani maju ke depan, apa yang akan saya lakukan?

Basic Public Speaking for Presentation

Minggu 14 Januari 2018, Yayasan Motivasi Sahabat Batam mengadakan pelatihan bertema Communication Skill. Acara yang diikuti oleh berbagai ormas di Kecamatan Nongsa Batam ini berlangsung ceria dan meriah. Para peserta yang kebanyakan para moms dan pemuda Nongsa, semangat mengikuti dan mencoba berbagai tips yang dibagikan dalam pelatihan ini.

Saya yang saat itu membawakan materi berjudul Basic Public Speaking for Presentation, bertanya kepada peserta. 
"Siapa yang kalau disuruh ke depan masih gemetaran?"
"Samsiiir"
Teriak peserta di bagian belakang, sambil tertawa riuh dan menunjuk salah seorang peserta. Spontan saja semua perhatian tertuju kepada sesosok pemuda yang duduk di barisan 2 paling belakang.

Dengan santai saya memanggil beliau,
"Baik Mas Samsir silahkan maju ke depan".


Tidak ada respond, sampai akhirnya saya mendatangi tempat duduknya, diikuti lirikan mata dan senyuman peserta yang lain. Sekali lagi saya minta kepada beliau.

"Ayo Mas Samsir, maju ke depan?" 
"Nggak Pak, yang lain saja" katanya menolak.
"Kenapa?" 
"Nggak apa - apa Pak, yang lain saja, nggak betani" jawabnya sambil senyum - senyum.
"Baik, kalau begitu, berdiri di tempat saja bisakan" kata saya.
"Ya kalau berdiri disini saja, beranilah pak" katanya sambil berdiri

Peserta yang lain menyambut keberaniannya untuk berdiri, dengan tepuk tangan yang meriah.

"Mas Samsir, geser ke tengah sini dong" kata saya.
Diapun melangkah ke samping, di luar tempat duduknya sekarang.

"Bagaimana perasaannya sekarang, berdiri disini?"tanya saya.
"Biasa - biasa saja pak" jawabnya dengan tersenyum.
"Kalau begitu boleh maju tiga langkah" pinta saya
Sambil malu - malu diapun menuruti. Sekarang posisinya telah maju sedikit dari posisinya semula.

Peserta yang lain melihat Mas Samsir dengan senyuman. Sengaja saya meminta semua peserta melihat kepada Mas Samsir, untuk memberinya semangat dan sedikit tekanan.

"Nah kalau disini apa yang dirasakan sekarang?" tanya saya.
"Sudah mulai gemetaran sedikit pak"
Penonton langsung tertawa riuh.

"Wah kalau gemetarannya sedikit masih belum cukup nih, saya maunya banyak, sekarang silahkan maju 3 langkah ke depan." Kata saya sambil memegang punggungnya.

Sambil tertawa kecil, Mas Samsir maju 3 langkah ke depan. Dan sekarang posisinya ada di tengah - tengah penonton. Sayapun melanjutkan pertanyaan selanjutnya.

"Kalau di sini, apa yang dirasakan sekarang"
"Sudah lebih gemetaran nih pak, sudah ya pak" katanya sambil tertunduk sambil tertawa kecil.
"Wah belum dong, silahkan maju 3 langkah ke depan lagi"
"Hah.. ya udah deh saya maju aja ke depan sekalian" katanya sambil melangkah cepat ke depan ruangan. Peserta yang lain bertepuk tangan, melihat Mas Samsir yang akhirnya berdiri di depan seluruh peserta.

"Sekarang Mas Samsir sudah di depan, apa yang dirasakan?" tanya saya.
"Gemetaran banget nih pak"

Praktek Langsung Menghilagkan Nervous Di Depan Umum

Apa yang dirasakan oleh Mas Samsir ini merupakan hal yang wajar. Bila kita tidak pernah atau jarang berdiri dan berbicara di depan orang banyak. Bila ini juga terjadi pada Anda, silahkan coba beberapa langkah berikut yang ada di tulisan saya berikut:


Dan bisa anda tambahkan dengan:


1. Cari pegangan, apakah itu meja, podium, tiang mic, dll.
Kalau saat itu, saya meminta Pak Samsir untuk memegaag meja di sampingnya.

2. Tersenyumlah dan lihat mata penonton.
Ya lihatlah semua penonton dari depan ke belakang secara sekilas sambil tersenyum. Ini akan membuat Anda jauh lebih santai.

3. Ucapkan salam dengan sekencang - kencangnya.
Teriak? Silahkan bila perlu. Keluarkan semua grogi yang Anda rasakan itu dengan teriakan. Supaya tidak terdengar aneh, teriakannya Anda ubah dengan ucapan Salam sekeras - kerasnya saja.

Tips di ataspun telah dicoba oleh Mas Samsir, yang terbukti mengurangi rasa gemetarannya saat di depan. Dan dihadiahi tepuk tangan yang meriah dari peserta yang lain. Akhirnya dia kembali ke tempat duduknya dengan langkah penuh percaya diri.

Sekarang giliran Anda untuk mencobanya, khususnya bagi para ibu profesional yang masih rajin menimba ilmu dimana saja.